Senin, 17 Januari 2011

Proses Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit

Limbah Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya

Limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah limbah padat yang terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair yang terjadi pada in house keeping. Limbah padat dan limbah cair pada generasi berikutnya dapat dilihat pada gambar 3. Pada gambar tersebut terlihat bahwa limbah yang terjadi pada generasi pertama dapat dimanfaatkan dan terjadi limbah berikutnya. Pada gambar 4 dan tabel terlihat potensi limbah yang dapat dimanfaatkan, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tidak sedikit. Salah satunya adalah potensi limbah dapat dimanfaatkan sebagai sumber unsur hara yang mampu menggantikan pupuk sintetis (urea, TSP dan lain-lain).

Tabel 1: Jenis, potensi dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit.



Limbah padat tandan kosong (TKS) merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar 6 juta ton yang tercatat pada tahun 2004, namun pemanfaatannya masih terbatas. Limbah tersebut selama ini di bakar dan sebagian di tebarkan di lapangan sebagai mulsa. Persentasi tankos tehadapas TBS sekitar 20% dan setiap ton Tankos mengandung unsur hara N, P, K, dan Mg berturut-turut setara 3kg urea, 0,6 kg CIRP, 12 kg MOP, dan 2 kg kieserit. Dengan demikian dari satu unit PKS kapasitas olah 30 ton TBS/jam atau 600 ton TBS/hari akan menghasilkan pupuk N, P, K, Mg berturut-turut setara dengan 360 kg urea, 72 kg CIRP, 1.440 kg MOP, dan 240 kg kiserit. ( Lubis dan Tobing 1989 )



Minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif (palm biodiesel )

Indonesia dan Malaysia adalah negara produsen utama minyak sawit di dunia juga telah mengembangkan biodiesel dari minyak sawit, tetapi pengembangan belum komersial. Di Indonesia, penelitian di lakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) medan dan telah berhasil mengembangkan biodiesel dari minyak sawit mentah (CPO), Refined Beleched Deodorised Palm Oil (RBDPO), dan fraksi-fraksinya seperti stearin dan olein serta minyak inti sawit.

Palm Biodiesel mempunyai sift kimia dan fisika yang sama dengan minyak bumi (petroleum diesel ) sehingga dapat digunakan langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan petroleum diesel. Namun, palm diesel memiliki keunggulan lain yaitu mengandung oksigen sehingga flash oint-nya lebih tinggi dan tidak mudah terbakar. Selain itu, palm biodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih mudah ditangani karena tidak mengandung sulfur dan senyawa benzene yang karsinogenik.

Pengembangan palm biodiesel berbahan baku minyak sawit terus dilakukan karena selain untuk mengantisipasi cadangan minyak bumi yang semakin terbatas, produk biodiesel termasuk produk yang bahn bakunya dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Disamping itu, produksi gas karbondioksida dari hasil pembakaran dapat di manfaatkan kembali oleh tanaman. Penggunaan palm biodiesel juga dapat mereduksi efek rumah kaca, polusi tanah, serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum hal ini berhubungan dengan sifat Biodiesel yang dapat teroksigenasi relatif sempurna atau terbakar habis, nontoksik, dan dapat terurai secara alami.

Palm Biodiesel di buat dengan bahan baku minyak sawit( CPO) maupun produk turunannya atau minyak inti sawit(PKO). Produksi palm biodiesel dapat dilakukan melalui transesterifikasi minyak sawit dengan metaol. Proses ini lebih di anggap efisien dan ekonomis bila di bandingkan dengan cara esterifikasi hidrolisis dengan metanol.



SEMOGA BERMANFAAT !!!!!


1 komentar:

Silahkan menggunakan kotak komentar ini untuk menyampaikan kritik dan saran ataupun pertanyaan anda mengenai tulisan saya.

Komentar yang Saya indikasi dapat menjurus kepada penghinaan, porno, agama, ras dan antargolongan (sara). Akan saya hapus.

Copy Paste Tulisan Saya ini di izinkan dengan syarat menyertakan link aktif ke Sumbernya.

Menghargai Hasil Pemikiran Seseorang Menyatakan Anda Sebagai Manusia Yang Memiliki Derajat Tinggi.